Monday, 19 December 2016
MALAIKAT TAK BERSAYAP ITU BERNAMA IBU
Aku adalah putri sulung dari 3 bersaudari. Yups, kedua
adikku juga perempuan. Kami hidup sebagai keluarga yang berkecukupan, tidak
kurang, tidak juga lebih. Ada masa-masa dimana kami sedang susah, harus
membayar kreditan motor, membayar SPP, cicilan hutang bank, dsb. Selain berdagang beraneka macam
asessories, Ibu juga harus mencari uang tambahan untuk menutupi kekurangan
dengan berjualan kue. Kami menitipkannya pada penjual kue dekat toko Ibu pada pagi hari dan juga penjaja gorengan pada sore hari dengan
sistem bagi hasil.
Pada pagi-pagi buta, ibu sudah bangun untuk membuat kue lumpur dan membuat sarapan. Jam 6 pagi, Ibu sudah bersiap untuk berjualan ke pasar sampai jam 12 siang. Selepas dhuhur, Ibu juga harus ke dapur untuk membuat jajanan seperti gorengan, roti kukus dan kue tart mini, dll. Terkadang, kami juga melembur menerima pesanan. Belum lagi mengurus kebutuhan kami. Tak bisa kubayangkan betapa lelahnya Ibu saat itu.
Setelah dipikir-pikir, memang benar Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Ada hikmahnya juga kami bertiga adalah perempuan, walaupun Ibu sempat menginginkan anak laki-laki. Tetap saja, mungkin inilah yang terbaik. Sebagai anak, kami pun selalu membantu Ibu, walaupun waktu untuk bermain juga berkurang. Akan tetapi saat melihat kesusahan Ibu, kami pun membantunya dengan tulus ikhlas.
Aku dan kedua adik kesayanganku... (Tebak aku yang mana?? hehe) |
Ibu, sekarang aku sudah dewasa dan berkeluarga. Jika
teringat saat-saat itu, yang kulihat bukan lagi kesusahan, melainkan
kebahagiaan. Karena di saat itulah, kita masih bisa berkumpul,
bercengkarama, bercerita, dan berjuang bersama-sama. Bagiku sekarang, masa-masa itu adalah masa-masa terindah dalam hidupku bersama kalian. Hug Hug Hug :*
Ibu, mengertilah bahwa tinggal di perantauan dan jauh dari sisimu bukanlah pilihan dan keinginanku. Aku hanya mengikuti arah takdir menuntunku dan bersikap patuh pada imamku. Sungguh berat bagiku hidup di tempat terasing ini, akan tetapi semua kujalani demi masa depanku.
Terima kasih telah mempercayakanku pada seorang laki-laki yang kini kusebut sebagai suami. Kau pernah bilang tidak penting harta dan ketampanan dalam memilih seorang pasangan hidup, "pilihlah yang bertanggung jawab, untuk dunia dan akhiratmu."
Aku hanya mengikuti keinginanmu, juga pilihan hatiku.
Aku hanya mengikuti keinginanmu, juga pilihan hatiku.
Maaf jika membuatmu cemas, kutahu banyak sudah tetesan air matamu untukku. Aku sungguh sedih Ibu, tapi bersabarlah sebentar lagi. Semoga apa yang aku citakan dan harapkan dapat terlaksana dan kita bisa hidup bersama-sama lagi.
Maaf belum bisa memberikanmu kebahagiaan Ibu. Namun kupastikan dirimu selalu ada dalam doaku. Dalam doaku, semoga Allah memberikankan kesehatan dan panjang umur, kekuatan dalam keletihanmu, kesabaran dalam cobaanmu, kebahagianmu dalam kerasnya hidupmu, limpahan rizki yang halal, serta selalu dalam lindungan dan limpahan Rahmat dan Karunia-Nya.
Aamiin Aamiin Yaa Rabb :)
HAPPY MOTHER'S DAY...
WE ALWAYS LOVE YOU MOMMY ...
Friday, 25 November 2016
In:
HGN
,
Miss this moment
,
MTs Al Falah
Subscribe to:
Posts (Atom)